Langsung ke konten utama

Maxthon, Browser Alternatif Keren



Selamat malam rekan pecinta BilBol baik yang di dunia maupun di akherat. Gkgk. Malam ini kembali ane mencoba menghadirkan suguhan ringan buat agan-agan terutama buat peselancar di dunia maya. Malam ini kayaknya memang mati ide buat bagi tutorial. Tapi dari pada enggak. Ane kasih sebuah software keren (menurut ane).

Yang ane bakal share adalah sebuah browser yang bisa jadi alternatif kalo agan-agan udah mulai bosen sama browser yang lebih dulu udah tenar macam: Internet Explorer aka IE, Mozilla Firefox, Safari, Opera, atau  Google Chrome. Nama browser yang mau ane share adalah Maxthon.

Menurut ane browser ini terhitung keran eh keren. Dari pertama dibuka udah bikin ane terpukau. Waktu yang dibutuhin buat load pertama terhitung cepat dibanding pesaing seniornya. Pengaturan shortcut yang gampang serta skin bawaan yang banyak menjadikan Maxthon lebih tampak personal.

 Jajal demi jajal terus ane lakuin. hasilnya ane beranggapan nih browser punya tampilan Chrome dengan performa ala Firefox. Semakin dalam ane mulai kecele. Pasalnya, dibeberapa software Maxthon terdeteksi sebagai Chrome.

Semakin lama ane oprek kekaguman sedikit memudar. Mungkin karena terhitung baru, jadinya fasilitas tambahan berupa add ons alias ekstensi masih kurang. Dalam hal ini yang ane cari adalah add on Adblocker.

Kesimpulan yang ane dapet dari pengalaman berselancar dengan menggunakan Maxthon adalah satu jempol. Personalitas tampaknya tema yang diusung browser ini. Untuk yang cuma doyan browsing nampaknya bakalan cocok dengan browser ini. Tapi bagi yang suka oprak-aprek seperti ane tampaknya masih memilih Firefox sebagai piihan utama. Selanjutnya terserah anda.

Yang mau coba sensasi pake Maxthon bisa downoad di situs resminya yang beralamat di http://www.maxthon.com/.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutorial Photoshop: Efek Tulisan di Kaca

Berikut ini merupakan video tutorial photoshop untuk membuat efek tulisan pada kaca berembun. Kunci dari tutorial ini adalah dari jenis font/ huruf yang digunakan. Usahakan menggunakan font jenis handwritting/ tulisan tangan. Sebagai bonus ane kasih gambar yang dipakai dalam tutorial di video tadi.

Jeplak: Bismillah, Mulai Nulis Lagih..

Mengenang masa lalu selalu berujung senyum sendiri. Ya. SENDIRI. Malam ini benar-benar sendiri seperti malam-malam sendiri sebelumnya. (Musik sedih tiba-tiba terdengar). Ruang kantor tiba-tiba jadi sepi sesaat sebelum tulisan "Ruang kantor tiba-tiba jadi sepi" dituliskan. Ruang kantor memang sepi tapi tak terasa sepi hingga ditulisnya "Ruang kantor tiba-tiba jadi sepi". Jam segini memang sepi. Hanya orang kurang kerjaan yang masih duduk di sini. Aku salah satunya. Malam ini benar-benar kurang kerjaan. Biasanya memang tak pernah ada kerjaan. Tapi malam ini kekurangkerjaan itu lebih terasa kekurangkerjaannya. Film bajakan di situs tongkrongan tak ada yang menarik jari untuk diklik donlot. Chat di Whatsapp tak ada yang menarik. Tak ada yang ingatkan makan. Lagipula percuma. Aku sudah makan. Ku tengok Facebook, masih begitu saja. Isinya tulisan orang asing yang kuakui teman. Halaman profil iseng kubuka. Dan nostalgia pada tulisan dan gambar lama sedikit memberi seri

Kisah: Paksi Janadri di Perut Bumi (Bag. 5)

Camp, 15 Februari 2014 08.00 WIB disepakati sebagai waktu memulai penelusuran kedua. Setelah sebelumnya melewati ritual biasa semisal sarapan dan stretching. Pada pukul tersebut, Kang Agen juga telah undur diri untuk kembali ke Cimahi. Untuk selanjutnya yang menjadi mentor tentu saja Kang Ngawir Sigi. Gua Cilalay menjadi target kami di penelusuran kedua ini. Cokor bertugas sebagai leader, Kang Ngawir Sigi menjadi secondman, Peppy bagian palog, Endris dokumenter, dan Bolong menjadi cleaner. Sementara penjaga camp, Kang Dobol seorang. Lokasi Cilalay yang tak jauh dari camp tak sulit ditemukan. Mulut gua tak jauh dari jalan setapak yang biasa dilalui masyarakat sekitar. Tak heran saat melakukan persiapan kami dilalui masyarakat yang hendak beraktivitas. Adzan kembali dikumandangkan. Kali ini Bolong yang menjadi muadzin. Cokor memasang tambatan webing. Satu persatu anggota tim turun ke dalam gua. Kapur tampak dominan menghiasi dinding gua. Penelusuran gua Cilalay tak jauh berbeda dib