Bagian 2: Kumparan
Pukul sembilan pagi, hari minggu, bulan desember 2013, musim hujan. Waktu yang tepat bagi siswa sekolahan untuk bermalas-malasan melepas penat setelah dihari-hari sebelumnya bergelut dengan pelajaran-pelajaran yang semakin tak jelas orientasinya.
Tapi itu tak berlaku buat seorang remaja bernama Sham. Minggu pagi itu dia relakan untuk berpusing ria mengerjakan tugas fisika dari gurunya. Fisika memang pelajaran favoritnya. Tugas prakarya membuat barang elektronik dari Pak Dude guru fisikanya dia sambut cerah. Rupanya dia punya rencana besar. Dia berniat membuat bukan hanya sekedar prakarya untuk di nilai gurunya saja. Pikirannya sudah jauh ke depan. "Ya, ini saat yang tepat." Sham membatin.
Sumber listrik pribadi, itulah yang Sham pikirkan. Ide ini sudah dia pikirkan sejak setahun lalu, sejak dia masuk Microgramme Junior High School. Sekolah khusus anak-anak terpilih. Sekolah itu hanya mencari siswa berkemampuan di atas rata-rata tanpa menarik bayaran pada siswanya. Bagi sekolah itu anak jenius adalah aset dunia. Otak mereka haruslah diarahkan pada trek yang tepat agar seluruh dunia bisa mencicipi karya mereka kelak.
Daya listrik bisa diperbesar dengan menambahkan elektromagnetik. Gardu-gardu listrik yang dibuat pemerintah dekat pembangkit listrik merupakan kumparan logam raksasa penghasil elektromagnetik yang punya fungsi menurunkan tegangan transmisi ke tegangan distribusi. Sham yakin dia bisa membuat kumparan penghasil elektromagnetik yang sama kuat bahkan lebih namun lebih kecil secara fisik dengan fungsi kebalikan dari gardu listrik. Bermodalkan sebuah arloji otomatis lama ayahnya dia membuat sumber listrik. Asal ada pergerakan arloji itu bisa hidup tanpa baterai. Dengan sedikit modifikasi arloji itu kini menjelma menjadi pembangkit listrik setengah volt.
Setengah jalan telah berhasil dia lewati kini tinggal membuat gardu listrik mini berkekuaran raksasa. Trafo-trafo bekas lampu TL kini dia eksploitasi. Sebuah kawat panjang dia sulap menjadi dua buah lingkaran berdiameter 50 cm. Dengan ditambah sentuhan dinginnya, bahan-bahan itu kini berubah menjadi benda spektakuler. Gardu listrik versi portable. Ide sederhana namun luar biasa. Dia membuat kumparan yang lebih besar dari kumpulan kumparan-kumparan trafo. Kumparan dalam kumparan.
Sedikit sentuhan terakhir. Kumparan itu dia gabungkan dengan pembangkit listrik arlojinya tadi. Tak lupa doa memohon keberhasilan dia panjatkan. Saklarpun dia tekan. Suara gemuruh tiba-tiba muncul. Kilatan cahaya keluar dari tengah-tengah kumparan.
Sham lupa satu hal. Elektromagnetik juga bersifat menarik seperti magnet. Tarikan kumparan itu begitu kuat. Benda logam di kamarSham mulai bergerak mendekati kumparan. Tanpa Sham sadari CPU komputernya yang ber-cashing logam juga ikut tertarik. CPU itu mendorong Sham ke arah kumparan. Sham terdorong ke tengah kumparan. Masuk tepat bagian tengahnya yang kosong.
Ada sesuatu yang aneh. Sham masuk dari satu sisi kumparan. Tapi dia tidak keluar dari sisi sebelahnya. Dia menghilang.
(Bersambung...)
Komentar
Posting Komentar