Cikaracak, 14 Februari 2014
21.15 WIB tim telah kembali ke zona remang-remang. Perkiraan waktu dianggap tepat. Namun Kang Agen selaku mentor punya skenario lain. Gua Cikaracak ternyata punya 2 jalur yang bisa ditelusuri. Bolong selaku leader memutuskan kembali ke camp dengan alasan perjanjian waktu. Sedang Kang Agen selaku mentor secara sepihak memutuskan untuk melanjutkan penyusuran dengan alasan efektivitas waktu.
Jalur kiri yang merupakan jalur kedua akhirnya ditelusuri. Jalur tersebut mulai memainkan kami dengan sebuah gerbang utama berupa lubang vertikal berdiameter kurang lebih 35cm.
Jalur kiri lintasannya tak jauh beda dengan jalur kanan. Lumpur dan Guano menjadi rintangan utama selain trek yang dirasa semakin menyempit. Teknik penelusuran gua horizontal semisal: teknik ducking, sneaking, membungkuk, tengkurap, telentang, tiarap, dan sebagainya benar-benar dipadukan di jalur kiri ini.
Kesulitan jalur kiri nampaknya sepadan dengan pemandangan yang disuguhkan. Berbagai ornamen unik gua berupa stalaktik dan straw bisa tim nikmati di jalur ini. Semisal:
Jalur kiri yang merupakan jalur kedua akhirnya ditelusuri. Jalur tersebut mulai memainkan kami dengan sebuah gerbang utama berupa lubang vertikal berdiameter kurang lebih 35cm.
Jalur kiri lintasannya tak jauh beda dengan jalur kanan. Lumpur dan Guano menjadi rintangan utama selain trek yang dirasa semakin menyempit. Teknik penelusuran gua horizontal semisal: teknik ducking, sneaking, membungkuk, tengkurap, telentang, tiarap, dan sebagainya benar-benar dipadukan di jalur kiri ini.
Kesulitan jalur kiri nampaknya sepadan dengan pemandangan yang disuguhkan. Berbagai ornamen unik gua berupa stalaktik dan straw bisa tim nikmati di jalur ini. Semisal:
- Aragonite: kristal yang terbentuk dari CaCO3.
- Flow Stone: kalsit yang terdeposisi (diendapkan) pada dinding lorong gua.
- Gours: kumpulan kalsit yang terbentuk di dalam aliran air atau kemiringan tanah. Aliran ini mengandung banyak CO2. Semakin CO2 memuai (menguap), kalsit yang terbentuk semakin banyak.
- Helectite: formasi gua yang timbul dengan sudut yang berlawanan dari gaya tarik bumi. Biasanya melingkar.
- Marble: batu gamping yang mengalami perubahan bentuk dimetamorfasekan oleh panas dan tekanan sehingga merubah struktur yang unik dari batu tersebut.
- Stalactite: formasi kalsit yang menggantung.
- Stalacmite: formasi kalsit yang tumbuh ke atas, di bawah atap stalactite.
- Straw: seperti stalactite tapi diameternya kecil, sebesar tetasan air.
- Styalalite: garis gelombang yang terdapat pada potongan batu gamping.
- Pearls: kumpulan batu kalsit yang berkembang di dalam kolam di bawah tetesan air. Disebut pearls karena bentuknya mirip mutiara.
- Curtain: endapan yang berbentuk seperti lembaran yang terlipat, menggantung di langit-langit gua atau di dinding gua.
- Column.
- Couli Flower.
- Rimstone Pool: berbentuk seperti bendungan yang berbentuk ketika terjadi pengendapan air, CO2-nya menghilang dan menyisakan kalsit yang bersusun-susun.
Mendekati akhir penelusuran jalur kiri. Kang Agen kembali menampilkan skenario tak terduga. Seluruh peserta penelusuran diinstruksikan untuk menyebar di dalam gua kemudian memadamkan headlamp asing-masing dan merenung. Suasana hening dan gulita hampir 5 menitan menyelimuti kami dan memberi kesan berbeda bagi masing-masing.
23.30 WIB seluruh anggota tim telah kembali ke permukaan. Setelah mengucap syukur tim kembali ke camp untuk istirahat dan mengadakan evaluasi.
Sajian penghangat badan menyambut kedatangan tim penelusuran sebelum mengadakan evaluasi. Evaluasi dibuka dengan konsekuensi berupa “roti bakar” terhadap Bolong atas kesalahan fatalnya memaksakan diri saat mencari jalur. Adapun kesimpulan evaluasi penelusuran pertama adalah:
- Perencanaan waktu tempuh mesti benar-benar diperhitungkan
- Tidak memaksakan diri
- Komunikasi antar anggota tim mesti diperbaiki
- Perlengkapan mesti diperhitungkan
24.00 WIB evaluasi diakhiri dengan makan malam dan istirahat.
23.30 WIB seluruh anggota tim telah kembali ke permukaan. Setelah mengucap syukur tim kembali ke camp untuk istirahat dan mengadakan evaluasi.
Sajian penghangat badan menyambut kedatangan tim penelusuran sebelum mengadakan evaluasi. Evaluasi dibuka dengan konsekuensi berupa “roti bakar” terhadap Bolong atas kesalahan fatalnya memaksakan diri saat mencari jalur. Adapun kesimpulan evaluasi penelusuran pertama adalah:
- Perencanaan waktu tempuh mesti benar-benar diperhitungkan
- Tidak memaksakan diri
- Komunikasi antar anggota tim mesti diperbaiki
- Perlengkapan mesti diperhitungkan
24.00 WIB evaluasi diakhiri dengan makan malam dan istirahat.
(bersambung)
Sumber: Laporan Pengembaraan Paksi Janadri Angkatan X, Duta Paksi Janadri di Perut Bumi.
Komentar
Posting Komentar