Penelusuran disepakati berlanjut ke gua ketiga. Gua Sigay Dalapan merupakan targetnya. Berbeda dengan dua gua dipenelusuran sebelumnya yang merupakan gua horisontal. Gua Sigay Dalapan merupakan gua tipe vertikal. Kemampuan SRT diperlukan disini. Mengingat hasil evaluasi kedua, akhirnya sebelum penelusuran Sigay Dalapan diadakan simulasi dan pelatihan SRT. 15.00 WIB simulasi berakhir. Tim bersiap menuju Gua Sigay Dalapan.
Lokasi mulut Sigay Dalapan lumayan jauh dibanding dua gua sebelumnya. Kang Ngawir Sigi yang menjadi navigator harus berjibaku dengan semak yang menghalangi jalan menuju mulut gua.
Peppy yang kali ini giliran leader dibantu Kang Ngawir Sigi segera menginstal peralatan SRT di mulut gua. Kepercayaan pada alat dan benarnya pemasangan benar-benar diperlukan disini. Peppy yang pertama kali menuruni lintasan dilanjutkan dengan Kang Ngawir Sigi. Bolong selaku penanggung jawab palog selanjutnya. Kang Dobol sang dokumenter menyusul dan terakhir selaku Cleaner, Cokor. Endris tidak ikut di tim penelusuran karena harus bertugas sebagai penjaga camp.
Kontur Sigay Dalapan agak berbeda dengan dua gua sebelumnya. Sigay Dalapan cenderung kering dan jalurnya menurun seperti gedung bertingkat. Semakin ke dalam kita akan menemukan ruang seukuran kamar yang dilanjutkan dengan sebuah lorong yang di kanan kirinya terdapat celah yang sebagiannya bisa dimasuki kembali. Terdapat pula mulut gua lain yang memungkinkan menelusur gua tersebut tanpa SRT.
Setelah puas menikmati keindahan Sigay Dalapan. Sekitar pukul 17.00 WIB tim sepakat kembali ke permukaan. Kali ini perubahan formasi tim terjadi, mengingat tim tidak membawa autostop yang merupakan alat naik/ ascender. Kang Dobol selaku pendamping mengambil inisiatif melakukan SRT pertama untuk naik dengan menggunakan teknik prusiking. Setelah dirasa aman dan sampai permukaan, anggota tim yang lain. Tim juga sepakat mengganti posisi Cokor yang berperan sebagai cleaner oleh Bolong. Mengingat kejadian di gua kedua, hal tersebut dianggap lebih tepat. Sehingga susunan tim yang keluar dari Sigay Dalapan adalah Kang Dobol, Peppy, Cokor, Kang Ngawir Sigi, dan Bolong. Penelusuran berakhir menjelang pukul 19.00 WIB ketika sampai di camp. Kembali diadakan evaluasi yang menghasilkan kesimpulan:
- Teknik SRT sangat diperlukan dalam penelusuran gua vertikal
- Kepercayaan pada alat diperlukan untuk menambah keyakinan
- Reposisi tim diperbolehkan jika merupakan keputusan bersama dan dianggap lebih tepat.
19.30 WIB tim sepakat bahwa jika melihat jadwal kegiatan, pengembaraan Anggota Muda Paksi Janadri Angkatan X telah selesai dilakukan. Selain menikmati sajian yang disiapkan Endris, tim juga menikmati dua seri push up sebagai penutup rangkaian kegiatan.
Camp, 16 Februari 2014
08.00 WIB telah selesai sarapan dan membereskan camp. Apel penutupan dilakukan secara sederhana. Ucapan hamdalah dan teriakan PAKSI JANADRI mengakhiri pengembaraan secara resmi. Untuk selanjutnya tim kembali ke Purwakarta dengan sebelumnya mengantarkan Kang Ngawir Sigi Kembali ke Jana Buana.
Lokasi mulut Sigay Dalapan lumayan jauh dibanding dua gua sebelumnya. Kang Ngawir Sigi yang menjadi navigator harus berjibaku dengan semak yang menghalangi jalan menuju mulut gua.
Peppy yang kali ini giliran leader dibantu Kang Ngawir Sigi segera menginstal peralatan SRT di mulut gua. Kepercayaan pada alat dan benarnya pemasangan benar-benar diperlukan disini. Peppy yang pertama kali menuruni lintasan dilanjutkan dengan Kang Ngawir Sigi. Bolong selaku penanggung jawab palog selanjutnya. Kang Dobol sang dokumenter menyusul dan terakhir selaku Cleaner, Cokor. Endris tidak ikut di tim penelusuran karena harus bertugas sebagai penjaga camp.
Kontur Sigay Dalapan agak berbeda dengan dua gua sebelumnya. Sigay Dalapan cenderung kering dan jalurnya menurun seperti gedung bertingkat. Semakin ke dalam kita akan menemukan ruang seukuran kamar yang dilanjutkan dengan sebuah lorong yang di kanan kirinya terdapat celah yang sebagiannya bisa dimasuki kembali. Terdapat pula mulut gua lain yang memungkinkan menelusur gua tersebut tanpa SRT.
Setelah puas menikmati keindahan Sigay Dalapan. Sekitar pukul 17.00 WIB tim sepakat kembali ke permukaan. Kali ini perubahan formasi tim terjadi, mengingat tim tidak membawa autostop yang merupakan alat naik/ ascender. Kang Dobol selaku pendamping mengambil inisiatif melakukan SRT pertama untuk naik dengan menggunakan teknik prusiking. Setelah dirasa aman dan sampai permukaan, anggota tim yang lain. Tim juga sepakat mengganti posisi Cokor yang berperan sebagai cleaner oleh Bolong. Mengingat kejadian di gua kedua, hal tersebut dianggap lebih tepat. Sehingga susunan tim yang keluar dari Sigay Dalapan adalah Kang Dobol, Peppy, Cokor, Kang Ngawir Sigi, dan Bolong. Penelusuran berakhir menjelang pukul 19.00 WIB ketika sampai di camp. Kembali diadakan evaluasi yang menghasilkan kesimpulan:
- Teknik SRT sangat diperlukan dalam penelusuran gua vertikal
- Kepercayaan pada alat diperlukan untuk menambah keyakinan
- Reposisi tim diperbolehkan jika merupakan keputusan bersama dan dianggap lebih tepat.
19.30 WIB tim sepakat bahwa jika melihat jadwal kegiatan, pengembaraan Anggota Muda Paksi Janadri Angkatan X telah selesai dilakukan. Selain menikmati sajian yang disiapkan Endris, tim juga menikmati dua seri push up sebagai penutup rangkaian kegiatan.
Camp, 16 Februari 2014
08.00 WIB telah selesai sarapan dan membereskan camp. Apel penutupan dilakukan secara sederhana. Ucapan hamdalah dan teriakan PAKSI JANADRI mengakhiri pengembaraan secara resmi. Untuk selanjutnya tim kembali ke Purwakarta dengan sebelumnya mengantarkan Kang Ngawir Sigi Kembali ke Jana Buana.
Komentar
Posting Komentar